Pendidikan adalah satu dari faktor dalam meningkatkan kualitas kehidupan. Meramu metode pendidikan secara apik untuk menghasilkan bibit unggul sudah sering kita dengar, namun mengemasnya dengan cara yang menyenangkan tidak semua orang bisa melakukannya. Kepala sekolah (dibantu dengan ALBEIS Management Team) sebagai nakhoda di sekolah dan penentu kebijakan dalam mengimplementasikan pembelajaran menjadi indikator yang paling utama dalam mewujudkan sekolah unggul yang menyenangkan.
Sekolah adalah lingkungan kedua (the second home) terdekat dari anak-anak kita setelah keluarga, bahkan sering kali, anak-anak menghabiskan sebagian besar waktunya di sekolah. Oleh karena itu, sebagai wadah pembentukan dan penumbuhan karakter siswa maka suasana dan kondisi sekolah yang nyaman, bersih, rapih, dan aman sangat penting dalam menunjang terwujudnya sekolah yang menyenangkan bagi siswa maupun guru pada khususnya dan stakeholder sekolah pada umumnya.
Untuk mencapai sekolah unggul, berkualitas dan menyenangkan dibutuhkan PTK (Pendidik dan Tenaga Kependidikan) yang handal lagi professional.
Berikut adalah Struktur Organisasi Ma’had Al Balagh Entrepreneur Islamic School (ALBEIS)
Pembina Manhaj : Syeikh Abdul Aziz Az Zaharani (Juri MHQ Tingkat Internasional)
✅Adzan Makkah : https://www.youtube.com/watch?v=wtxFD8VYGg0
✅ Murotal Surah An Nisa 105 122: https://www.youtube.com/watch?v=JNs41k2IYQg
✅ Saat menjadi Imam Masjid, suaranya merdu mendayu membaca Surah Qaf: https://youtu.be/pxdIg1qBc5g?si=cSRquDEN8CDI5mr5
Funder : Syeikh Dr. Hasan ibn Saeed Bugis
Pembina Ma’had : Ust. Abu Abi Husain Assundawiy, Lc
Managing Director : Drs. Abu M. Raja Firdaus., MM., CFTAX.,CFR.,CFAP., (C.Dr)
Financial Manager : Muyawarman, S.Kom
Education & Teaching Manager: Dr. Hasan ibn Saeed Bugis
International Curriculum Manager : Evie Lisdhiana K.,SE.,MM
Marketing Manager : Irfan BHR Nurdin, MM (C.Dr)
Dormitory Manager : Abu M Fakry, Lc.MA
Administration & General Affair Manager : Abi Muhammad Al Fahreza, SE
Principal SMP : Ust. F. Achmad Al Batavia, Lc.MA
Principal SMA : Drs. R. Sowawinata K, MM
Asatidzah : Minimal sesuai bidangnya, bisa membaca Al Quran, Khusus Pengajar Diniyah mampu menghafal Al Quran 30 Juz Mutqin dan Bersanad.
Peningkatan Kualitas SDM: Menjadi Kunci Utama Kesuksesan Sekolah
Mengidentifikasi kebutuhan pelatihan PTK
Mengidentifikasi kebutuhan pelatihan PTK (Pendidik dan Tenaga Kependidikan) merupakan langkah awal yang penting dalam upaya meningkatkan kualitas SDM di perusahaan. Dalam mengidentifikasi kebutuhan pelatihan, perusahaan perlu memahami kebutuhan dan harapan karyawan dalam mengembangkan keterampilan dan pengetahuan mereka. Hal ini dapat dilakukan melalui survei kebutuhan pelatihan, wawancara dengan karyawan, atau evaluasi kinerja karyawan.
Survey kebutuhan pelatihan dapat dilakukan dengan mengirimkan kuesioner kepada karyawan untuk mengetahui keterampilan dan pengetahuan apa yang mereka butuhkan untuk meningkatkan kinerja mereka di tempat kerja. Selain itu, wawancara dengan karyawan juga dapat membantu perusahaan untuk memahami kebutuhan pelatihan mereka secara lebih mendalam. Dalam wawancara, perusahaan dapat menanyakan apa yang karyawan butuhkan untuk meningkatkan keterampilan dan pengetahuan mereka, serta bagaimana mereka dapat mengembangkan diri di tempat kerja.
Evaluasi kinerja karyawan juga dapat membantu perusahaan untuk mengidentifikasi kebutuhan pelatihan PTK. Dalam evaluasi kinerja, perusahaan dapat mengevaluasi keterampilan dan pengetahuan karyawan dan menentukan area di mana mereka perlu meningkatkan kemampuan mereka. Evaluasi kinerja juga dapat membantu perusahaan untuk menentukan karyawan yang memiliki potensi untuk dikembangkan lebih lanjut.
Setelah mengidentifikasi kebutuhan pelatihan PTK, perusahaan dapat merancang program pelatihan yang tepat untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Program pelatihan dapat mencakup berbagai jenis pelatihan, seperti pelatihan keterampilan teknis, pelatihan kepemimpinan, pelatihan keterampilan interpersonal, dan pelatihan pengetahuan industri. Perusahaan juga dapat mengembangkan program pelatihan yang disesuaikan dengan kebutuhan karyawan dan tujuan bisnis perusahaan.
Maka dari itu, mengidentifikasi kebutuhan pelatihan PTK menjadi langkah penting dalam meningkatkan kualitas PTK di perusahaan. Dengan memahami kebutuhan dan harapan karyawan dalam mengembangkan keterampilan dan pengetahuan mereka, perusahaan dapat merancang program pelatihan yang tepat untuk meningkatkan kinerja karyawan dan mencapai tujuan bisnisnya.
Memberikan pelatihan yang tepat
Setelah mengidentifikasi kebutuhan pelatihan PTK, perusahaan perlu memberikan pelatihan yang tepat dan efektif untuk meningkatkan kualitas PTK. Pelatihan yang tepat dan efektif dapat membantu karyawan untuk mengembangkan keterampilan dan pengetahuan yang diperlukan untuk meningkatkan kinerja mereka di tempat kerja. Berikut adalah beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam memberikan pelatihan yang tepat:
Menyesuaikan jenis pelatihan dengan kebutuhan PTK
Setelah mengidentifikasi kebutuhan pelatihan PTK, perusahaan perlu menyesuaikan jenis pelatihan yang diberikan dengan kebutuhan PTK. Jenis pelatihan dapat bervariasi, mulai dari pelatihan keterampilan teknis, pelatihan kepemimpinan, pelatihan keterampilan interpersonal, hingga pelatihan pengetahuan industri. Yayasan perlu memilih jenis pelatihan yang paling sesuai untuk meningkatkan keterampilan dan pengetahuan karyawan.
Menentukan metode pelatihan yang efektif
Perusahaan perlu menentukan metode pelatihan yang efektif untuk memberikan pelatihan yang tepat kepada PTK. Metode pelatihan dapat bervariasi, mulai dari pelatihan langsung di kelas, pelatihan online, hingga pelatihan on-the-job. Yayasan perlu memilih metode pelatihan yang paling sesuai untuk mencapai tujuan pelatihan dan memenuhi kebutuhan PTK.
Menentukan waktu dan durasi pelatihan yang tepat
Perusahaan perlu menentukan waktu dan durasi pelatihan yang tepat untuk memastikan PTK dapat memperoleh manfaat maksimal dari pelatihan tersebut. Perusahaan perlu memilih waktu yang tepat untuk memberikan pelatihan agar PTK dapat mengikuti pelatihan tanpa mengganggu tugas dan tanggung jawab kerja mereka. Durasi pelatihan juga perlu dipertimbangkan agar PTK dapat memperoleh pemahaman yang cukup tentang topik yang dipelajari.
Menyediakan fasilitas dan dukungan yang memadai
Yayasan menyediakan fasilitas dan dukungan yang memadai untuk memastikan pelatihan berjalan dengan baik dan efektif. Fasilitas dan dukungan yang diperlukan dapat berupa ruang pelatihan yang nyaman, fasilitas teknologi yang memadai, serta dukungan dari fasilitator atau instruktur pelatihan, termasuk akan diberikan uang insentif training untuk memotivasi PTK dalam mengikuti training atau workshop diadakan oleh Yayasan.
Dengan menyesuaikan jenis pelatihan dengan kebutuhan karyawan, menentukan metode pelatihan yang efektif, menentukan waktu dan durasi pelatihan yang tepat, serta menyediakan fasilitas dan dukungan yang memadai, Yayasan dapat memberikan pelatihan yang efektif dan membantu PTK untuk mengembangkan keterampilan dan pengetahuan yang diperlukan untuk meningkatkan kinerja mereka di tempat kerja.
Mendorong pembelajaran mandiri
Mendorong pembelajaran mandiri adalah hal penting yang dapat membantu meningkatkan kualitas SDM/PTK di sekolah. Pembelajaran mandiri adalah proses pembelajaran yang dilakukan oleh individu secara mandiri, tanpa tergantung pada instruktur atau fasilitator pelatihan. Berikut adalah beberapa cara yang dapat dilakukan perusahaan untuk mendorong pembelajaran mandiri:
Memberikan akses ke sumber daya pembelajaran
Yayasan memberikan akses ke sumber daya pembelajaran yang dapat membantu karyawan untuk belajar secara mandiri. Sumber daya pembelajaran tersebut dapat berupa buku, jurnal, artikel, video tutorial, dan lain sebagainya. Dengan memberikan akses ke sumber daya pembelajaran ini, karyawan dapat mengembangkan keterampilan dan pengetahuan yang diperlukan untuk meningkatkan kinerja mereka di tempat kerja.
Membuat forum diskusi atau komunitas pembelajaran
Yayasan membuat forum diskusi atau komunitas pembelajaran di mana karyawan dapat saling berbagi pengetahuan dan pengalaman. Dalam forum ini, karyawan dapat berdiskusi tentang topik-topik tertentu, bertanya kepada rekan kerja yang lebih berpengalaman, dan berbagi sumber daya pembelajaran. Dengan adanya forum diskusi atau komunitas pembelajaran ini, karyawan dapat belajar secara mandiri dan saling mendukung dalam pengembangan keterampilan dan pengetahuan mereka.
Memberikan tantangan atau proyek yang menantang
Yayasan memberikan tantangan atau proyek yang menantang kepada karyawan untuk mendorong pembelajaran mandiri. Tantangan atau proyek ini dapat berupa tugas atau proyek yang membutuhkan keterampilan dan pengetahuan tambahan. Dengan memberikan tantangan atau proyek ini, karyawan dapat mengembangkan keterampilan dan pengetahuan mereka secara mandiri untuk menyelesaikan tantangan atau proyek tersebut.
Memberikan umpan balik atau evaluasi secara teratur
Yayasan memberikan umpan balik atau evaluasi secara teratur kepada karyawan untuk membantu mereka mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan dalam pembelajaran mandiri mereka. Dengan memberikan umpan balik atau evaluasi ini, guru, karyawan dapat memperbaiki diri dan mengembangkan keterampilan dan pengetahuan mereka secara lebih efektif.
Dengan memberikan akses ke sumber daya pembelajaran, membuat forum diskusi atau komunitas pembelajaran, memberikan tantangan atau proyek yang menantang, dan memberikan umpan balik atau evaluasi secara teratur, yayasan dapat membantu guru, karyawan untuk mengembangkan keterampilan dan pengetahuan mereka secara mandiri.
Memberikan umpan balik yang konstruktif
Memberikan umpan balik yang konstruktif merupakan hal penting yang dapat membantu meningkatkan kualitas SDM/PTK di sekolah. Umpan balik yang konstruktif adalah umpan balik yang memberikan informasi yang jelas, objektif, dan membangun untuk membantu guru dan karyawan meningkatkan kinerja mereka di tempat kerja. Berikut adalah beberapa cara yang dapat dilakukan sekolah untuk memberikan umpan balik yang konstruktif:
Berikan umpan balik secara langsung
Sekolah memberikan umpan balik secara langsung kepada guru dan karyawan. Umpan balik langsung akan memberikan kesempatan bagi guru dan karyawan untuk mendapatkan informasi yang akurat dan jelas tentang kinerja mereka. Hal ini juga akan memudahkan guru & karyawan dalam memahami masalah yang dihadapi dan membantu mereka menyelesaikan masalah tersebut.
Fokus pada perilaku, bukan pada pribadi
Sekolah fokus pada perilaku guru & karyawan dan bukan pada pribadi mereka saat memberikan umpan balik. Hal ini akan membantu guru & karyawan untuk lebih memahami tindakan atau perilaku yang harus mereka ubah, daripada merasa diserang secara personal. Sebagai contoh, daripada mengatakan “Anda kurang disiplin”, sebaiknya sekolah memberikan umpan balik dengan mengatakan “Perlu lebih memperhatikan waktu dan jadwal kerja yang telah ditetapkan”.
Berikan umpan balik secara teratur
Sekolah memberikan umpan balik secara teratur, bukan hanya pada saat evaluasi kinerja tahunan. Memberikan umpan balik secara teratur akan membantu guru dan karyawan untuk memperbaiki kinerja mereka secara lebih cepat dan efektif. Sekolah dapat memberikan umpan balik secara mingguan, bulanan, atau kapan saja yang dianggap tepat untuk membantu guru dan karyawan terus meningkatkan kinerja mereka.
Berikan saran atau solusi yang konstruktif
Sekolah memberikan saran atau solusi yang konstruktif kepada guru dan karyawan saat memberikan umpan balik. Hal ini akan membantu karyawan untuk mengetahui cara yang lebih baik dalam melakukan tugas mereka. Sekolah dapat memberikan saran atau solusi berdasarkan pengalaman atau keterampilan mereka, dan juga dapat mengarahkan guru & karyawan untuk mencari solusi sendiri.
Sekolah memberikan umpan balik secara langsung, fokus pada perilaku, memberikan umpan balik secara teratur, dan memberikan saran atau solusi yang konstruktif. Dengan memberikan umpan balik yang konstruktif, guru dan karyawan dapat memperbaiki diri dan meningkatkan kinerja mereka di tempat kerja.
Mengembangkan sistem penghargaan dan pengakuan
Mengembangkan sistem penghargaan dan pengakuan merupakan salah satu cara yang efektif untuk meningkatkan kualitas SDM di sekolah. Sistem penghargaan dan pengakuan adalah cara yang baik untuk memotivasi dan meningkatkan kinerja karyawan. Berikut adalah beberapa cara yang dapat dilakukan perusahaan untuk mengembangkan sistem penghargaan dan pengakuan:
Membuat program penghargaan karyawan
Sekolah membuat program penghargaan karyawan untuk menghargai kinerja mereka. Program ini dapat mencakup penghargaan berupa uang tunai, sertifikat, hadiah, atau bentuk penghargaan lainnya. Program ini dapat dirancang untuk memotivasi guru dan karyawan dan memberikan pengakuan atas kinerja mereka yang luar biasa.
Mengakui prestasi guru dan karyawan secara publik
Sekolah mengakui prestasi karyawan secara publik. Hal ini dapat dilakukan melalui pemberian penghargaan dalam pertemuan guru dan karyawan, papan penghargaan atau buletin, atau melalui publikasi internal sekolah. Mengakui prestasi guru dan karyawan secara publik dapat membantu membangun kepercayaan dan memotivasi guru dan karyawan untuk terus meningkatkan kinerja mereka.
Memberikan promosi dan kenaikan gaji
Memberikan promosi dan kenaikan gaji adalah bentuk pengakuan yang kuat untuk kinerja guru dan karyawan yang baik. Hal ini akan memotivasi karyawan untuk terus bekerja keras dan meningkatkan kinerja mereka. Perusahaan dapat mengembangkan sistem promosi dan kenaikan gaji yang adil dan transparan untuk memastikan bahwa pengakuan diberikan kepada guru dan karyawan yang layak.
Menyediakan peluang pengembangan karir
Sekolah menyediakan peluang pengembangan karir bagi guru dan karyawan yang berkinerja baik. Hal ini dapat dilakukan melalui pelatihan dan pengembangan guru dan karyawan, sertifikasi, atau peluang penugasan atau proyek baru yang menantang. Menyediakan peluang pengembangan karir akan membantu guru dan karyawan untuk meningkatkan keterampilan dan pengetahuan mereka, serta membantu mereka mencapai tujuan karir mereka. Hal ini bisa dilakukan dengan pengembangan sekolah baru atau business Unit Baru.
Sekolah membuat program penghargaan guru dan karyawan, mengakui prestasi guru dan karyawan secara publik, memberikan promosi dan kenaikan gaji, serta menyediakan peluang pengembangan karir. Dengan mengembangkan sistem penghargaan dan pengakuan yang efektif, sekolah memotivasi guru dan karyawan untuk bekerja keras dan meningkatkan kinerja mereka.